Garuda Indonesia dan Saudia Airlines Sering Telat soal Penerbangan Haji

0
31

Kementerian Agama kembali menjalankan evaluasi atas kinerja maskapai pada dua pekan pemberangkatan jemaah haji Indonesia. Kementerian Agama mencatat, Garuda Indonesia masih sering kali mengalami keterlambatan.

Pemberangkatan jemaah haji telah berlangsung sejak 12 Mei 2024. Sampai 26 Mei 2024, tercatat telah ada 287 kategori terbang (kloter) yang diberangkatkan ke Tanah Suci. Garuda Indonesia memberangkatkan 152 kloter, sementara Saudia Airlines sebanyak 132 kloter.

Keterlambatan Parah Garuda Indonesia
Keterlambatan paling parah, lanjut Anna, dialami oleh jemaah haji kloter 42 Embarkasi Solo (SOC-42) dampak adanya kerusakan mesin pesawat yang memberangkatkan jemaah SOC-41. Ini yakni kloter terakhir dari Embarkasi Donohudan yang berangkat pada gelombang pertama, mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

Keterlambatan penerbangan haji SOC 42 juga berdampak spaceman pragmatic pada perubahan jadwal SOC 43, bergeser hingga 17 jam dari rencana semula.

\\”Pengaruh mesin rusak Garuda Indonesia, SOC-42 telat hingga 7 jam 10 menit. Ini jelas sangat lama dan menciptakan jemaah makin kelelahan,\\” jelas Anna.

Keterlambatan Lain

Selain itu, ada 13 kloter dengan keterlambatan Garuda Indonesia pada kisaran satu hingga 2 jam. Sementara yang di atas 2 jam, ada tujuh kloter.

\\”Untuk Saudia Airlines, keterlambatan terlama dialami kloter pertama Embakasi Jakarta-Bekasi atau JKS-01, sekitar 47 menit,\\” lanjutnya.

Progres evaluasi atas ontime performance Garuda Indonesia dan Saudi Airlines akan terus dilaksanakan tiap-tiap pekan. Saat ini, tahap pemberangkatan jemaah menjelang musim puncak atau peak season.

\\”Ini tentu menjadi tantangan bagi maskapai penerbangan. Kami minta Garuda Indonesia menyiapkan mitigasi menyeluruh agar masalah keterlambatan penerbangan yang masih cukup besar bisa segera diatasi dan tak berkelanjutan,\\” pinta Anna.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here